Minggu, 01 Oktober 2017

Struktur Organisasi PT.Djarum




Djarum




PT Djarum adalah sebuah perusahaan rokok yang berpusat di Kudus, Jawa Tengah, Indonesia.

Sejarah

Pada tahun 1951, Oei Wie Gwan, seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia, membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut memiliki merek Djarum Gramofon. Dia menyingkat merek tersebut menjadi Djarum.
Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun 1963, diikuti oleh kematian Oei Wie Gwan. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun perusahaan kembali.
Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil. Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun 1970, diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi.
Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan Research & Development Center untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat. Produk yang sukses di pasar internasional adalah Djarum Super yang dipasarkan pada tahun 1981, dan diikuti dengan produk Djarum Special yang diperkenalkan pada tahun 1983 di Amerika Serikat.
Setelah krisis finansial Asia tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang membeli Bank Central Asia (BCA) dari BPPN.[4] BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari Grup Salim. Saat ini saham mayoritas bank (51%) dikendalikan oleh Djarum.
Pada tahun 2004 Djarum Group mengakuisisi kontrak BOT selama 30 tahun dari pemerintah untuk mengembangkan dan merenovasi Hotel Indonesia di Jakarta di bawah proyek superblok Grand Indonesia.
Pada tanggal 1 Januari 2005, PT Gallaher Indonesia membeli seluruh saham Djarum dan menjadi bagian dari Gallaher Group.
Saat ini, Budi dan Michael Hartono adalah orang terkaya nomor satu di Indonesia menurut Forbes.

Struktur Organisasi PT.DJARUM.Tbk






                                                            Gambar 1.3


Penjelasan Struktur Organisasi PT Djarum

Dalam tiap divisi yang terdapat pada PT Djarum, terdiri atas beberapa Tingkatan, diantaranya sebagai berikut :
1. Tingkat 1: Direktur
2. Tingkat 2: Manajer
3. Tingkat 3: Supervisor
4. Tingkat 4: Staff

Berikut adalah tugas dan wewenang dalam struktur organisasi yang terdapat pada PT Djarum:
            

            1. Chief Executive Officer
                      Chief Executive Officer adalah seseorang yang bertugas untuk memimpin
            perusahaan dan bertanggung jawab atas kestabilan perusahaan.
            2. Strategic Affairs
                     Tugas dan wewenang adalah perencanaan strategis
            didalam menghadapi berbagai macam tantangan baik eksternal maupun internal yang
            dapat menentukan maju mundurnya perusahaan PT Djarum didalam menghadapi
            berbagai hambatan.
            3. Chief Operating Officer
                   Chief Operating Officer bertanggung jawab atas perasional harian dalam sebuah                                  perusahaan
  4. Public Affairs
         Tugas dan Wewenang adalah mengurusi hubungan   perusahaan dengan pemerintah, menangani apakah perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah.
5. SCM
         Tugas dan wewenang adalah merencanakan produksi serta persediaan serta melakukan distribusi ke cabang-cabang PT Djarum
            6. QMS
                      Tugas dan wewenang adalah memeriksa qualitas barang
            yang diterima dari supplier apakah sesuai denganspesifikasi untuk kemudian
            dimasukan sebagai kategori: unrestricted stock ataupun blocked stock.
            7. Corporate Communication
                       Tugas dan wewenang adalah mengkoordinasikan
            aktivitas - aktivitas berkaitan dengan komunikasi baik yang berhubungan dengan
            media atau publik.
            8. Business Development
                      Tugas dan wewenang adalah merencanakan
            perkembangan PT Djarum didalam menghadapi berbagai tantangan yang berasal dari
            dalam maupun dari luar PT Djarum.
            9. Business Technology
                       Tugas dan wewenang adalah menyiapkan arsitektur,
            customizing, serta hal yang berkaitan dengan perencanaan kesiapan didalam
            menghadapi perkembangan teknogi yang semakin pesat serta kebutuhan- kebutuhan
            customizing didalam menghasilkan aplikasi yang efektif, efisien dan user friendly.
            10. Production
                        Tugas dan wewenangnya adalah merencanakan produksi
            baik produk setengah jadi maupun produk jadi yang berkualitas tinggi sehingga dapat
            memenuhi permintaan baik dari pihak eksternal (konsumen/end user) maupun dari
            permintaan internal (cabang-cabang)
           11. Finance
                      Tugas dan wewenang adalah mengatur penerimaan dan
            pengeluaran kas, sehingga dengan adanya divisi ini keuangan di PT Djarum dapat
            terkelola secara optimal serta pencatatan dapat tersimpan dengan baik.
12. Marketing
             Pada bagian ini memiliki tugas dan wewenang untuk mengidentifikasi  kebutuhan pangsa pasar sehingga PT Djarum dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan PT Djarum.
13. Purchasing
             Tugasnya untuk melakukan pembelian semua material dan barang yang dibutuhkan untuk proses produksi dan material lain yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Di dalam bagian purchasing dibagi lagi menjadi :
A. Warehousing
            Tugas dan wewenang adalah penerimaan barang yang telah dikirimkan oleh pihak supplier di dalam proses penyimpanannya serta menentukan apakah barang tersebut dikategorikan sebagai barang Unrestricted Used ataupun Block Stocked.



B. Purchaser
            Tugas dan wewenang adalah memenuhi kebutuhan bahan baku yang  berkualitas tinggi yang digunakan untuk keperluan produksi
didalam menghasilkan rokok dengan standart yang tinggi. Dimana divisi ini juga mengatur, merencanakan serta , menetukan pembelian yang memang sesuai dengan kebutuhan / keperluan PT Djarum.
C. Administration
                 
Bagian yang membuat laporan data pembelian dan menganalisis data   pembelian.



Pengertian Fungsional dan divisional

            1.  Struktur Organisasi Fungsional
            Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian   Personalia   dan   Bagian   Pembelanjaan   serta   Bagian   Umum.   Pada   struktur organisasi   fungsional   apabila  ada  seseorang   yang   diserahi  tugas   untuk   mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana  dia dahulu   bekerja.   Oleh   karena   itu  seyogyanya   offing   tersebut   tidak  memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat   dinikmati  bersama.   Struktur  organisasi   fungsional   yang   menangani  proyek- proyek dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


Gambar 2.3



         

  Fungsional
            Pada Struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dahulu dia bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaliknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama.

             2.  Struktur Organisasi Divisional
            Banyak perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu komplek dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk divisi-divisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendirinya Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan,dan proses atau peralatan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
            Struktur organisasi divisional atas dasar produk. Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi (lihat gambar 6.2). Dalam gambar terlihat bahwa perusahaan diorganisasikan atas dasar produk pada tingkat manajer umum, dan pada tingkat selanjutnya menggunakan pendekatan fungsional.



                                                                                                  Gambar 3.3         

Divisional
            Departemen yang dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan.Departementalisasi langganan adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau jasa tertentu Faktor-faktor Perancangan Struktur Organisasi Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana aliran   wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
2.      Teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3.      Anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4.      ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.
                 A.  Unsur-unsur Struktur Organisasi terdiri dari:
                                    1. Spesialisasi kegiatan 
                                    2. Standarisasi kegiatan
                                    3. Koordinasi kegiatan
                                    4. Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan
                                    5. Ukuran satuan kegiatan
                        B.  Kelompok Kerja Formal:
                                    1. Pembagian kerja
                                    2. Menejer dan bawahan atau rantai perintah
                                    3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
                                    4. Pengelompokan segmen pekerjaan
                                    5. Tingkat manajemen

                C.  Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompopk kerjaformal yaitu:
                                    1. Kesatuan tugas khusus (task forces)
 2. Panitia:
                                     a. tetap (standing committess) disebut juga panitia structural
 b. tidak tetap (ad hoe)
 3. Dewan (boards) dan komisi
                                                tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk
                                    mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran
                                    manajemen, atau bahkan membuat keputusan sendiri.

               https://www.djarum.com

Vidio    :    https://www.youtube.com/watch?v=sBGkBdX9Ros