Sejarah
Pada tahun 1951, Oei Wie Gwan, seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia, membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut memiliki merek Djarum Gramofon. Dia menyingkat merek tersebut menjadi Djarum.
Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar
menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun 1963, diikuti oleh kematian Oei Wie Gwan. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono,
akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun perusahaan kembali.
Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan
tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan
diproduksi dalam jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus
dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual
oleh buruh terampil. Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada
awal tahun 1970, diproduksi secara otomatis menggunakan mesin
berteknologi tinggi.
Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan Research &
Development Center untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah besarnya
pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan
lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat. Produk yang sukses di pasar
internasional adalah Djarum Super yang dipasarkan pada tahun 1981, dan diikuti dengan produk Djarum Special yang
diperkenalkan pada tahun 1983 di Amerika Serikat.
Setelah krisis finansial Asia tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang membeli Bank Central Asia (BCA) dari BPPN.[4] BCA merupakan bank swasta terbesar
di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari Grup Salim. Saat ini saham mayoritas bank
(51%) dikendalikan oleh Djarum.
Pada tahun 2004 Djarum Group mengakuisisi kontrak BOT selama 30 tahun dari pemerintah untuk mengembangkan
dan merenovasi Hotel Indonesia di Jakarta di bawah proyek superblok Grand Indonesia.
Pada tanggal 1 Januari 2005, PT Gallaher Indonesia membeli seluruh saham Djarum
dan menjadi bagian dari Gallaher Group.
Struktur Organisasi PT.DJARUM.Tbk
Gambar 1.3
Penjelasan Struktur Organisasi PT Djarum
Dalam tiap divisi yang terdapat pada PT Djarum,
terdiri atas beberapa Tingkatan, diantaranya sebagai berikut :
1. Tingkat 1: Direktur
2. Tingkat 2: Manajer
3. Tingkat 3: Supervisor
4. Tingkat 4: Staff
Berikut adalah tugas dan wewenang dalam struktur
organisasi yang terdapat pada PT Djarum:
1.
Chief Executive Officer
Chief
Executive Officer adalah seseorang yang bertugas untuk memimpin
perusahaan dan bertanggung jawab atas kestabilan perusahaan.
perusahaan dan bertanggung jawab atas kestabilan perusahaan.
2.
Strategic Affairs
Tugas dan wewenang adalah perencanaan strategis
didalam menghadapi berbagai macam tantangan baik eksternal maupun internal yang
dapat menentukan maju mundurnya perusahaan PT Djarum didalam menghadapi
berbagai hambatan.
didalam menghadapi berbagai macam tantangan baik eksternal maupun internal yang
dapat menentukan maju mundurnya perusahaan PT Djarum didalam menghadapi
berbagai hambatan.
3.
Chief Operating Officer
Chief
Operating Officer bertanggung jawab atas perasional
harian dalam sebuah perusahaan
4. Public Affairs
Tugas dan Wewenang adalah mengurusi hubungan perusahaan dengan pemerintah, menangani apakah perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Tugas dan Wewenang adalah mengurusi hubungan perusahaan dengan pemerintah, menangani apakah perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah.
5. SCM
Tugas dan wewenang adalah merencanakan produksi serta persediaan serta melakukan distribusi ke cabang-cabang PT Djarum
Tugas dan wewenang adalah merencanakan produksi serta persediaan serta melakukan distribusi ke cabang-cabang PT Djarum
6.
QMS
Tugas dan wewenang adalah memeriksa qualitas barang
yang diterima dari supplier apakah sesuai denganspesifikasi untuk kemudian
dimasukan sebagai kategori: unrestricted stock ataupun blocked stock.
yang diterima dari supplier apakah sesuai denganspesifikasi untuk kemudian
dimasukan sebagai kategori: unrestricted stock ataupun blocked stock.
7.
Corporate Communication
Tugas dan wewenang adalah mengkoordinasikan
aktivitas - aktivitas berkaitan dengan komunikasi baik yang berhubungan dengan
media atau publik.
Tugas dan wewenang adalah mengkoordinasikan
aktivitas - aktivitas berkaitan dengan komunikasi baik yang berhubungan dengan
media atau publik.
8.
Business Development
Tugas dan wewenang adalah merencanakan
perkembangan PT Djarum didalam menghadapi berbagai tantangan yang berasal dari
dalam maupun dari luar PT Djarum.
perkembangan PT Djarum didalam menghadapi berbagai tantangan yang berasal dari
dalam maupun dari luar PT Djarum.
9.
Business Technology
Tugas dan wewenang adalah menyiapkan arsitektur,
customizing, serta hal yang berkaitan dengan perencanaan kesiapan didalam
menghadapi perkembangan teknogi yang semakin pesat serta kebutuhan- kebutuhan
customizing didalam menghasilkan aplikasi yang efektif, efisien dan user friendly.
customizing, serta hal yang berkaitan dengan perencanaan kesiapan didalam
menghadapi perkembangan teknogi yang semakin pesat serta kebutuhan- kebutuhan
customizing didalam menghasilkan aplikasi yang efektif, efisien dan user friendly.
10.
Production
Tugas dan wewenangnya adalah merencanakan produksi
baik produk setengah jadi maupun produk jadi yang berkualitas tinggi sehingga dapat
memenuhi permintaan baik dari pihak eksternal (konsumen/end user) maupun dari
permintaan internal (cabang-cabang)
Tugas dan wewenangnya adalah merencanakan produksi
baik produk setengah jadi maupun produk jadi yang berkualitas tinggi sehingga dapat
memenuhi permintaan baik dari pihak eksternal (konsumen/end user) maupun dari
permintaan internal (cabang-cabang)
11.
Finance
Tugas dan wewenang adalah mengatur penerimaan dan
pengeluaran kas, sehingga dengan adanya divisi ini keuangan di PT Djarum dapat
terkelola secara optimal serta pencatatan dapat tersimpan dengan baik.
pengeluaran kas, sehingga dengan adanya divisi ini keuangan di PT Djarum dapat
terkelola secara optimal serta pencatatan dapat tersimpan dengan baik.
12.
Marketing
Pada bagian ini memiliki tugas dan wewenang untuk mengidentifikasi kebutuhan pangsa pasar sehingga PT Djarum dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan PT Djarum.
Pada bagian ini memiliki tugas dan wewenang untuk mengidentifikasi kebutuhan pangsa pasar sehingga PT Djarum dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan PT Djarum.
13.
Purchasing
Tugasnya untuk melakukan pembelian semua material dan barang yang dibutuhkan untuk
proses produksi dan material lain yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Di dalam
bagian purchasing dibagi lagi menjadi :
A. Warehousing
Tugas dan wewenang adalah penerimaan barang yang telah
dikirimkan oleh pihak supplier di dalam proses penyimpanannya serta
menentukan apakah barang tersebut dikategorikan sebagai barang Unrestricted
Used ataupun Block Stocked.
B. Purchaser
Tugas dan wewenang adalah memenuhi kebutuhan bahan baku yang berkualitas tinggi yang digunakan untuk keperluan produksi
didalam menghasilkan rokok dengan standart yang tinggi. Dimana divisi ini juga mengatur, merencanakan serta , menetukan pembelian yang memang sesuai dengan kebutuhan / keperluan PT Djarum.
Tugas dan wewenang adalah memenuhi kebutuhan bahan baku yang berkualitas tinggi yang digunakan untuk keperluan produksi
didalam menghasilkan rokok dengan standart yang tinggi. Dimana divisi ini juga mengatur, merencanakan serta , menetukan pembelian yang memang sesuai dengan kebutuhan / keperluan PT Djarum.
C. Administration
Bagian yang membuat laporan data pembelian dan menganalisis data pembelian.
Bagian yang membuat laporan data pembelian dan menganalisis data pembelian.
Pengertian Fungsional dan divisional
1.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur
organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi,
Bagian Personalia dan Bagian
Pembelanjaan serta Bagian Umum.
Pada struktur organisasi fungsional
apabila ada seseorang yang diserahi
tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang
tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu
bekerja. Oleh karena itu
seyogyanya offing tersebut tidak
memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi
sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga
pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati
bersama. Struktur organisasi
fungsional yang menangani proyek- proyek dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.3
Fungsional
Pada
Struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk
mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada
bagian mana dahulu dia bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut
tidak memanfaatkan menarik orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaliknya
juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan
pengetahuan dapat dinikmati bersama.
2.
Struktur Organisasi Divisional
Banyak
perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur
organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu
komplek dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk
divisi-divisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan
memasarkan produknya sendirinya Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian
divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan,dan proses atau
peralatan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
Struktur organisasi divisional atas dasar produk. Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi (lihat gambar 6.2). Dalam gambar terlihat bahwa perusahaan diorganisasikan atas dasar produk pada tingkat manajer umum, dan pada tingkat selanjutnya menggunakan pendekatan fungsional.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk. Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi (lihat gambar 6.2). Dalam gambar terlihat bahwa perusahaan diorganisasikan atas dasar produk pada tingkat manajer umum, dan pada tingkat selanjutnya menggunakan pendekatan fungsional.
Gambar 3.3
Divisional
Divisional
Departemen
yang dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan
produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar
departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan. Struktur organisasi
divisional atas dasar langganan.Departementalisasi langganan adalah pengelompokan
kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada
penggunaan produk atau jasa tertentu Faktor-faktor Perancangan
Struktur Organisasi Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur
organisasi adalah sebagai berikut:
1. Strategi organisasi untuk mencapai
tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan
saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
2. Teknologi yang digunakan.
perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa
akan membedakan struktur organisasi.
3. Anggota (pegawai / karyawan)
dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. kemanapun dan cara berfikir
para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan
dalam merancang struktur organisasi.
4. ukuran organisasi. besarnya
organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi
struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan
semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.
A. Unsur-unsur Struktur Organisasi terdiri dari:
1.
Spesialisasi kegiatan
2.
Standarisasi kegiatan
3.
Koordinasi kegiatan
4.
Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan
5.
Ukuran satuan kegiatan
B. Kelompok Kerja Formal:
1.
Pembagian kerja
2.
Menejer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen pekerjaan
5. Tingkat manajemen
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen pekerjaan
5. Tingkat manajemen
C.
Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompopk kerjaformal yaitu:
1. Kesatuan tugas
khusus (task forces)
2.
Panitia:
a.
tetap (standing committess) disebut juga panitia structural
b.
tidak tetap (ad hoe)
3. Dewan (boards) dan komisi
3. Dewan (boards) dan komisi
tujuan
dibentuknya panitia manajemen adalah untuk
mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran
manajemen, atau bahkan membuat keputusan sendiri.
mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran
manajemen, atau bahkan membuat keputusan sendiri.