Jurnal Sistem Informasi Ankutansi
Abstrak
Sistem informasi akuntansi di
dalam perusahaan sangat diperlukan sebagai alat pendukung untuk mengolah data
menjadi suatu informasi yang lebih bermanfaat, dan dikenal sebagai sistem
pengolahan data elektronik (EDP).
Sistem pengolahan data elaktronik sangat bermanfaat bagi perusahaan, terutama
dalam memberikan informasi yang cepat,
tepat dan akurat. Pengendaliaan suatu persediaan sangat dianggap penting dalam
menghindari kemungkinan terjadinya kecurangan, penyelewengan, dan persekongkolan
yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan, sehingga diperlukan suatu sistem,
kebijakan, dan prosedur yang memadai.
Dalam pengelolaan
persediaan dituntut agar memberikan suatu pengawasan yang lebih sehingga dapat
tercapainya hasil produksi yang memuaskan dan berkualitas. Persediaan merupakan
salah satu faktor utama dalam keberlangsungan sebuah perusahaan industri, apabila persediaan
perusahaan itu dapat dibutuhkan oleh konsumen maka perusahan akan memperoleh
keuntungan dari kegiatan usahanya. Salah satu
aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan adalah hasil yang
berkualitas sehingga perusahaan tersebut mendapatkan laba atau keuntungan yang
tinggi, karena dengan adanya laba atau
keuntungan, perusahaan dapat memepertahankan
kelangsungan hidupnya. karena aktivitas persediaan itu sangat penting.
Oleh sebab itu untuk menjaga agar aktivitas pengelolaan persediaan tersebut berjalan
dengan baik maka sebaiknya perusahaan memperhatikan pengendalian atas persediaan.
Pendahuluan
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis
sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani
kegiatan operasionalnya sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi
akuntansi serta informasi lainnya mengenai proses bisnis perusahaan yang
diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak terkait lainnya sehubungan dengan
pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan lainnya. Perkembangan teknologi
yang terjadi sekarang ini sudah berkembang pesat, misalnya terdapat dalam bidang komunikasi.
Perkembangan pengolahan data merupakan salah satu pengaruh dari teknologi
komunikasi tersebut. Pada bidang akuntansi perkembangan teknologi informasi
telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi (SIA). Sistem
informasi akuntansi atau yang sering disingkat dengan SIA merupakan salah satu
penyedia informasi keuangan yang banyak dibutuhkan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam
penggunaan informasi keuangan meliputi pihak internal dan pihak eksternal.
Para pengguna internal meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam
perusahaan, serta persone operasional. Berlawanan dengan laporan ekternal,
perusahaan memiliki ukuran untuk memenuhi kebutuhan para pengguna internalnya.
Pengertian SIA
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu sistem informasi menggunakan komputerisasi untuk mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi serta penyajiannya dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan
Alasan Mempelajari SIA
1. Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
2.SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut.
3.Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan
Peran SIA dalam Rantai Nilai (Value Chain)
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain). Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
1. Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa tau produk yang sudah jadi.
3. Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkanorganisasi.
5. Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
SIA dan Strategi Korporat
SIA dan Strategi Korporat
•
Strategi dan Posisi Strategis
Ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan, berdasarkan
argumentasi seorang professor bisnis di Harvard, Michael Porter. yaitu :
1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa
fitur atau pelayanan atas produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing.
Dengan melakukan hal ini, perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke
para pelanggannya.
2. Strategi
biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil
suatu produk atau jasa yang paling efisien.
Kadang-kadang, sebuah perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk
yang lebih baik dari para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dari biaya
rata-rata untuk industri tersebut. Akan tetapi, biasanya perusahaan harus
memilih di antara kedua strategi tersebut. Apabila mereka berkonsentrasi untuk
menjadi penghasil produk yang biayanya paling rendah, mereka harus melepas
beberapa keistimewaan penambah nilai yang mungkin membedakan produk mereka
dengan produk lainnya. Apabila mereka berfokus pada diferensiasi produk, mereka
tampaknya tidak akan memiliki biaya yang paling rendah dalam industri mereka.
Jadi, strategi bisnis melibatkan pemilihan.
Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar, yaitu :
1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan
produksi atau penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri
tertentu. Contoh: Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi
posisi strategis berdasar keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak
menyediakan jasa perbaikan mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus
pada jasa ganti oli dan pelumas.
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan
usaha untuk melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu.
Termasuk didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah
perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.
3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan
sebagian pelanggan yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor
seperti lokasi geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan
dalam melayani para pelanggan tersebut. Contoh : Perusahaan Edward Jones
mengadopsi posisi strategis berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya
sebagan besar terletak di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor
pialang lainnya yang lebih besar.
Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal tersebut
memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau akibatnya
perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang.
• Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis
Perkembangan teknologi informasi dapat mempengaruhi strategi. Perkembangan
internet sangat mempengaruhi cara berbagai tahapan rantai nilai dilaksanakan.
Contoh : untuk produk-produk yang dapat diubah menjadi data digital, internet
memungkinkan organisasi untuk secara signifikan mempersingkat aktivitas inbound
dan outbond logistics mereka. Selain secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi menjalankan
aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara signifikan
mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh: internet secara
dramatis dapat mengurangi biaya, dan karenanya membantu perusahaan
mengimplementasikan strategi biaya rendah (low-cost strategy). Akan tetapi,
jika setiap perusahaan dalam industri tertentu mempergunakan internet untuk
mengadopsi strategi biaya rendah, maka pengaruhnya akan problematis. Bahkan,
salah satu hasil yang mungkin terjadi adalah persaingan harga yang ketat
antar-perusahaan. Apabila hal ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang
diberikan oleh internet akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh
perusahaan dalam bentuk laba tinggi. Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan
dapat mempergunakan internet untuk mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai
nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan dapat menggunakan internet untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan jika dihadapkan dengan
para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian besar perusahaan dalam suatu
industri mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai
mereka, pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari
mengikuti strategi biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi
produk. Internet juga dapat mempengaruhi keinginan relatif untuk mengikuti ketiga
posisi strategis yang digambarkan sebelumnya. Sebagai contoh, dengan secara
drastis mengurangi atau menghilangkan halangan geografis, internet membuat
produk suatu perusahaan tersedia di hampir semua tempat. Konsekuensinya adalah
merupakan hal yang sulit untuk membuat atau mempertahankan posisi strategis
berdasar akses. Ini hanyalah suatu contoh tentang bagaimana cara internet dapat
mempengaruhi strategi dan pilihan posisi strategis perusahaan.
• Peran SIA
SIA suatu organisasi memainkan peranan penting dalam membantu organisasi
mengadopsi dan mempertahankan posisi strategis. Mencapai kesesuaian yang baik
antar aktivitas membutuhkan pengumpulan data tiap aktivitas. Hal lain yang juga
penting adalah sistem informasi harus mengumpulkan dan mengintegrasikan baik
data keuangan maupun non-keuangan dari aktivitas-aktivitas organisasi.
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan
SIA sangat penting dan sangan membantu di gunakan untuk membantu
menentukan keputusan sehingga sistem akutansi lebih terkontrol dan aman
Saran
Menggunakan sistem informasi akutansi saja tidak cukup untuk menentukan keputusan harus di kerjakan oleh SDA yang berkualitas agar dapat berjalan dengan baik
Download
Download