KONSEP DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MANAJEMEN
1. Definisi Proses Pengambilan Keputusan
Proses
pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap yang harus dilalui atau
digunakan untuk mengambil keputusan, tahap-tahap ini merupakan keragka dasar
sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub tahap
disebut langkah yang lebih khusus atau spesifik dan lebih operasional.
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu proses manajemen
yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar belakangi oleh
adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hirarkis
dibuat oleh pegawai di tingkat yang lebih rendah dalam suatu organisasi. Dengan
kata lain Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan manajemen di
dalam pemilihan altematif untuk mencapai sasaran. Pengambilan keputusan juga
dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai
alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan.
Manajemen
membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem
informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan informasi untuk
manajemen setiap tingkatan. Tiap2 kegiatan dan keputusan manajemen yg berbeda
membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh kana itu untk dpt menyediakan
informasi yg relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembang system
informasi hrs memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen
dan tipe keputusannya.
2. Tipe Kegiatan Manajemen
Kegiatan
manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3
bagian :
a)
Perencanaan
strategic : merupakan kegiatan
manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi,
penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
·
Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar dapat
mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas hrs
pandai mengevaluasinya, hrs dpt bereaksi thd kesempatan2 yg diberikan oleh
lingkungan luar, misal produk baru, pasar baru. Selain itu manajemen tingkat
atas hrs tanggap terhadap tekanan2 dari lingkungan luar yg merugikan organisasi
dan sedapat mungkin mengubah tekanan menjadi kesempatan.
·
Penetapan tujuan adalah apa yg igin dicapai oleh organisasi berdasarkan
visi yg dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan perusahaan adalah dlm waktu 5
thn menjadi penjual terbesar didalam industri dgn menguasai 60% pasar.
·
Penentuan strategi : Manajemen tkt atas menentukan tindakan2 yg hrs
dilakukan oleh organisasi dengan maksud untk mencapai tujuan2nya. Dengan
strategi semua kemampuan yg berupa
sumberdaya2 dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.
b) Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan
bahwa organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif
dan efisien. Ini merupakan tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana
manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat
dilakukan dengan berhasil. Taktik yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek
± 1 thn. Proses
pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja, penyusunan
anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
c) Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan
bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Ini merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian
manajemen.Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian
manajemen dan difokuskan pada tugas2 tingkat bawah.
3. Tipe Keputusan Manajemen
Pengambilan keputusan ( Decision
making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai
sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu
keputusan yang berulang- ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen
tingkat bawah.
Contoh : Manajer
produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal
bulan, yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu
keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat
rumit dan membutuhkan perhitungan - perhitungan serta analisis yg
terperinci.
Contoh : Pak
Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada
devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam
menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu
diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan
cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar
investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin
harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan
secara cermat.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan
yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan
ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan
keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah
tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Contoh : Pak
Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu
bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya.
Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang
harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang
selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar
harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.4. Manajemen dan Pengambilan Keputusan
Manajemen di dalam suatu organisasi sangat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Menurut tingkatannya manajemen dibedakan
menjadi 3 tingkat, yaitu:
a) Manajemen Puncak | Top Level of Management
Pengambilan keputusan tidak terstruktur digunakan oleh manajemen puncak sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan sasaran serta rencana jangka panjang organisasi, Manajemen Puncak bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Informasi yang dibutuhkan manajemen tingkat ini ialah informasi yang luas mengenai arah kecendrungan perusahaan dan lingkungan eksternal. Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi, CEO (Cheif Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut Presiden Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dar pemilik perusahaan atau Pemegang Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh Dewan Direksi perusahaan.
Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut:
Pengambilan keputusan tidak terstruktur digunakan oleh manajemen puncak sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan sasaran serta rencana jangka panjang organisasi, Manajemen Puncak bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Informasi yang dibutuhkan manajemen tingkat ini ialah informasi yang luas mengenai arah kecendrungan perusahaan dan lingkungan eksternal. Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi, CEO (Cheif Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut Presiden Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dar pemilik perusahaan atau Pemegang Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh Dewan Direksi perusahaan.
Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut:
·
Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi
·
Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada
organisasi
·
Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia
·
Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu
memutuskan, maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut Otak organisasi
atau Administrator
·
Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan
·
Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal.
·
Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi,
bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (Pemegang Saham),
Pemerintah maupun ke Masyarakat umum.
·
Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan
keterampilan secara teknis
b) Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Pengambilan keputusan yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision). Manajemen tingkat menengah bisa meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya terdiri atas Kepala Departemen atau HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala Departemen semisal Manajer Keuangan, Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer Cabang contohnya kepala cabang perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya adalah Asisten Manajer Pembelian, Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya. Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh Manajemen Puncak. Tugas dan peran manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini:
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Pengambilan keputusan yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision). Manajemen tingkat menengah bisa meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya terdiri atas Kepala Departemen atau HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala Departemen semisal Manajer Keuangan, Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer Cabang contohnya kepala cabang perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya adalah Asisten Manajer Pembelian, Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya. Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh Manajemen Puncak. Tugas dan peran manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini:
·
Menjalankan
perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak
·
Memberi
saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
·
Mengkoordinasikan
seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada
·
Berkomunikasi
dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya
·
Mempersiapkan
rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun
·
Mempunyai
keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini
merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah.
·
Bertanggung
jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan
·
Membutuhkan
keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang membutuhkan
keterampilan yang sifatnya konseptual
c)
Manajemen
Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak membawahi manajer yang lain. Pengambilan keputusan yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan terstruktur (structured decision). Manajeemn Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi. Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini:
Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak membawahi manajer yang lain. Pengambilan keputusan yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan terstruktur (structured decision). Manajeemn Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi. Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini:
·
Mengarahkan karyawan atau pekerja
·
Mengembangkan moral kepada para
karyawan
·
Menjaga hubungan yang baik antara
manajemen tingkat menengah dan para pekerja
·
Menginformasikan keputusan yang
diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen
tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau
kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau
pekerja
·
Manajemen tingkat ini lebih banyak
menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan mengarahkan pekerja
·
Menyusun rencana harian, mingguan
serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka panjang
·
Mempunyai kewenangan yang terbatasi
namun tanggung jawab yang penting untuk mendapatkan pekerjaan yang dijalankan
dari pekerja. Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan
dan bertanggung jawab secara langsung kepada manajemen level menengah
·
Manajemen lini pertama ini juga
membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih teknikal dan kemampuan dalam
berkomunikasi.
5. Tahapan Pengambilan Keputusan
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam
proses pengambilan keputusan :
a) Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan
permasalahan.b) Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
c) Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
d) Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://i-kuliah.blogspot.co.id/2016/03/tipe-keputusan-manajemen.html
http://ayobelajarmanajemen.blogspot.co.id/2013/03/contoh-kasus-dalam-tipe-tipe-proses.html
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx6HHPJKMTlZx9Iv250XIjpIJYQax_fmHhoTRzq_Um-I52I1my3ddisqzCWDOPJF6genqNiPrMVGOnqjk4LfCtsy7bKKQq1msO44UWf5l16JoLPRSI2t9xl9e9GQmTFqenbKNHQUkBs6p-/w1200-h630-p-k-no-nu/penilaian-keputusan.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar